Baru-baru ini ada 350 pelajar SMP di Jember yang tidak bisa mengikuti Ujian nasional karena terjerat narkoba. Miris sekali, Jember yang terkenal sebagai kota 1000 pesantren tidak terlepas dari jeratan narkoba.Inipun yang terdata,yang tidak terdata bisa lebih banyak,seperti fenomena gunung es. Faktanya jauh lebih banyak daripada yang terdata.
Sebenarnya, tidak hanya diJember jeratan narkoba ini terjadi,tetapi tersebar di desa,kota di seluruh Indonesia. Tentu fakta ini tidak boleh dibiarkan atapun kita tutup mata. Harus ada upaya untuk menyelesaikan problem narkoba dikalangan pelajar yang sudah sangat mengkuatirkan.
Sebelum, menjelaskan solusi apa yang bisa menyelesaikan problem narkoba, perlu kita mengetahui sebab-sebab pelajar dalam jeratan narkoba. Pertama,kurangnya keimanan pada diri pelajar, sehingga mudah tergoda melakukan kemaksiatan. Kedua,ketidaktahuan mereka bahwa narkoba itu haram dan merusak akal.Ketiga,akibat penerapan sistem liberal (kebebasan) dan sekular(terpisahnya agama dengan kehidupan) di semua lini kehidupan. Dengan diterapkannya sistem liberal dan sekular inilah yang menjadi akar dari segala kerusakan. Sistem liberal ini menjadikan seorang muslim merasa bebas tidak diatur oleh syariah Islam. Sedangkan sistem sekular ini menjadikan seorang muslim masih tetap melakukan ibadah tapi Allah Swt tidak dianggap mengatur dalam sistem kehidupan lainnya,misalkan sistem pergaulan, ekonomi, pendidikan, pemerintahan dll.
BAGAIMANA SOLUSINYA?
Solusi jangka pendek
a). Kita harus ikut andil dalam pembinaan aqidah Islam dan keterikatan pelajar terhadap Islam, sehingga para pelajar Indonesia menjadi dekat dengan Allah dan mau menjalankan syariah Islam. Misalnya, di sekolah diadakan kajian remaja dengan matari fiqh (sholat, thaharah, puasa dll), materi kajian Al-Qur’an (membahas kandungan Al-Qur’an, belajar membaca dengan tartil, tafsir), shirah nabawiyyah dan shirah shahabat sehingga akan terwujud identitas pelajar muslim sejati.
b). Penyuluhan tentang bahaya narkoba
Solusi jangka panjang
a). Kita harus mendakwahkan kesemua kalangan. Karena kalau yang kita dakwahi hanya kalangan pelajar saja, sedang ibu-ibu dan bapak tidak didakwahi, maka mereka bisa mempengaruhi dan mengedarkan narkoba dikalangan pelajar juga.
b). Kembali ke sistem pendidikan Islam. Sistem pendidikan Islam menggunakan asas Aqidah Islam dan mempunyai tujuan mencegatak generasi bertaqwa, mencetak para ulama, intelektual dan ahli teknologi. Guru-gurunya adalah guru-guru yang mempunyai akhlaqul karimah, kalangan ulama, kompenten dan amanah.
c). Menjalankan Islam Kaaffah (QS al baqarah 208). Karena islam tidak hanya membahas masalah akhlaq dan ibadah semata, tetapi islam adalah sebuah sistem yang sempurna dan palipurna yang mengatur di semua sistem kehidupan (sistem pergaulan, ekonomi, politik, pemerintahan dan pendidikan). Dan pasti sistem kehidupan satu dengan yang lain akan saling berkaitan. Contoh, sistem pendidikan Islami yang mencetak generasi bertaqwa dan cerdas akan memberikan konstribusi calon pemimpin yang bertaqwa, adil dan amanah. Demikian juga tidak mungkin negara mampu membiayai anggaran pendidikan kalau kondisi perekonomiannya negaranya miskin, serta tidak mungkin para penguasanya perhatian kepada pelajar kalau mereka disibukan urusan partai dan pencitraan, bahkan karupsi menjadi hal yang biasa.
Khotimah
Pelajar adalah aset bangsa, negara, Islam dan peradapan dunia. Peradapan dunia akan hancur kalau generasi nya hancur. Mari kita bersama-sama mendidik siswa siswi kita sesuai dengan sistem pendidikan Islam dan berdakwah menegakkan Islam Kaaffah.
Penulis : Sri Endah Lestari S.Pd (Guru SMK Berdikari Jember)
Advertisement
